JAKARTA-: Selama caturwulan 1 tahun 2011, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium sudah mencapai 7,88 juta kiloliter. Berarti jumlah konsumsi tersebut telah melebihi 1,94% kuota Premium selama 4 bulan pertama yang seharusnya sebesar 7,73 juta kiloliter.
“Kalau you mau tahu sampai April jumlahnya itu 7.884.000 kiloliter dari Januari-April,” kata Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Adi Subagyo, Rabu (4/5).
BPH Migas mencatat, konsumsi Premium untuk bulan April sendiri saja sudah mencapai 2 juta kiloliter atau melebihi kuota bulan April yang sebesar 1,89 juta kiloliter. Sebagai perbandingan, konsumsi Premium pada April tahun lalu sebesar 1,86 juta kiloliter.
Adi membenarkan bahwa kenaikan konsumsi Premium disebabkan oleh kenaikan harga BBM non subsidi. Menurutnya masyarakat masih sensitif dengan harga sehingga kenaikan harga sedikit saja pada BBM non subsidi, masyarakat langsung mencari yang lebih murah.
“Harga naik sedikit, masyarakat langsung pindah. Belum kualitas minded. Seharusnya kan kalau mobil bagus pakai Pertamax tetapi karena sensitif harga ya gak pakai,” ujarnya.
Selanjutnya Adi mengatakan bahwa pihaknya bisa saja mengajukan perubahan kuota BBM subsidi pada rapat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) nanti. Perubahan kuota akan tergantung konsumsi BBM masyarakat.
“Itu juga Agustus nanti dibicarakan di APBN-P, apakah kita bisa bending konsumsi atau tidak, apakah prediksi kuota Agustus melampaui atau tidak,” ungkapnya.
Namun Adi memprediksi konsumsi BBM subsidi pada akhir tahun akan mencapai sekitar 40-42 juta kiloliter atau lebih dari kuota sebesar 38,6 juta kiloliter yang ditetapkan untuk tahun 2011. Menurutnya kuota 38,6 juta kiloliter dahulu direncanakan seiring dengan penerapan kebijakan pengaturan BBM subsidi.
Secara keseluruhan konsumsi BBM subsidi pada April 2011 tercatat Premium 2.003.307 kiloliter, kerosene 155.463 kiloliter, dan solar 1.159.952 kiloliter. Sementara kuota untuk April seharusnya Premium 1.891.778 kiloliter, kerosene 194.831 kiloliter, dan solar 1.043.946 kiloliter. (ML/OL-8)
komentar kurakura:
komentar kurakura:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar